CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 24 Mei 2008

Artikel jenis-jenis Kamera

IDC-1000Z dari Sanyo



Hingga kini masih ada keraguan orang terhadap kualitas kamera digital. Padahal, kenyataannya kamera digital bisa memberi kualitas prima dibandingkan kamera film untuk berbagai hal, terutama pada kecepatan memberi hasil, yakni dari kamera bisa langsung ”naik cetak” melalui perangkat komputer dan printer.Cara mudah buat mengerti spesifikasi dari kamera digital adalah melalui resolusinya. Memang, kamera film 35mm bisa mengalahkan beberapa kamera digital dalam jumlah pixel. Anda membutuhkan sedikitnya 200 pixel per inci untuk hasil fotografi yang bermutu dari kamera digital. Keunggulan kamera digital dibanding film seluloid adalah pada perimbangan warna. Perimbangan yang seksama bisa dilakukan kamera digital dengan kondisi cahaya berbeda. Kamera digital juga berkemampuan menangkap detil dalam kilasan terang atau bayangan buram dari suatu suasana. Dapat dibilang, kamera digital sebenarnya lebih baik dan lebih cerdas dari kamera film. Kata kunci dari kalimat di atas adalah kecerdasan kamera digital. Sebagian besar kamera digital datang dari perusahaan Jepang yang mempunyai pengalaman merekayasa pembuatan saluran gambar dari CCD ke videotape analog (muatan yang ada di camcorder atau kamera video). Mereka kemudian mengadaptasinya ke berbagai perangkat kamera video DV.”iDshot”Sanyo semakin meramaikan pasar kamera digital jenis itu dengan menghadirkan IDC-1000Z, atau lebih akrab disebut ”iDshot”. Melalui produk terbarunya itu Sanyo menerapkan teknologi Vertical Pixel Mixture CCD (VPmixCCD) untuk mengoptimalkan fungsi video pada kamera. Hal ini didukung inovasi yang dikembangkan oleh Sanyo berupa iD PHOTO disc , yaitu sebuah media penyimpanan magneto optical (MO) disc seukuran disket mini (hanya 50 mm) yang berkapasitas 730 MB — atau bermuatan lebih banyak dari compact disc. iD PHOTO adalah media perekaman generasi terbaru untuk kamera digital berbasis iD Format Standard, yang merupakan pengembangan dari tiga perusahaan Jepang yakni Olympus Optical, Hitachi Maxell dan Sanyo Electric.iD PHOTO dapat dibilang mencapai tingkat standar teknologi perekaman dan playback yang inivatif, yang setara dengan sistem Laser Pulse Magnetic Field Modulation Recording dan Center Aperture Detection Magnetic Super Resolution.”iDshot” tercatat sebagai kamera digital pertama yang mampu mengambil gambar bergerak sebanyak 30 frame per detik pada resolusi VGA (640x480), atau selama 120 menit. Perangkat ini dilengkapi pula dengan perekam audio sehingga mirip dengan handycam atau kamera video. Untuk penyimpanan gambar, iD PHOTO disc dapat menampung sebanyak 12.000 gambar pada resolusi standar, atau 2.000 gambar pada resolusi yang tinggi. Sedangkan untuk format TIFF yang tidak dikompresi, iD PHOTO disc dapat menampung 255 gambar.Dengan kapasitas penyimpanan yang terbilang besar itu, maka tidak perlu khawatir bila akan dipakai untuk pengambilan objek ribuan kali. Setelah penuh, image dapat ditransfer ke media lain, dan iD PHOTO disc dapat dipakai berulang kali. Kecepatan transfer datanya terbilang tinggi yakni 20 Mbps (megabit per detik).Fungsional”iDshot” dilengkapi menu-menu yang yang fungsional. Misalnya, ketika dipakai sebagai kamera video, tombol zooming yang berada di bagian sebelah kiri depan lensa bisa langsung bekerja dengan menggerakkannya ke atas dan ke bawah. Hasil videoklip dapat ditampilkan di layar televisi dengan menghubungkan kabel dari port AVI yang sudah tersedia pada kamera ke pesawat TV. Kelebihan lain yang juga dimiliki kamera tersebut adalah frame gambar dalam bentuk video dapat diubah menjadi gambar diam (still image). Disediakan pula Animation Mode, yang dapat difungsikan untuk membuat film animasi. Fungsi ini sangat menarik dan menambah kreativitas dari pengguna.Bila ingin mengambil gambar yang bergerak cepat, kamera ini dapat mengambil beberapa gambar dalam kecepatan 7,5 frame per detik. Untuk selanjutnya tinggal dipilih gambar yang benar-benar diinginkan. Dalam pengambilan gambar close-up, lensa kamera ini memiliki 3x zoom autofokus dan 4x digital, sehingga bisa melakukan close-up obyek sampai 3 cm. Ini tidak lain berkat adanya mode macro.Untuk kenyamanan di saat pengambilan obyek, disediakan layar LCD polysilicon TFT 1,8 inci, sehingga obyek yang sedang dibidik dapat langsung ditampilkan. Layar monitor ini sangat membantu untuk penyuntingan gambar tanpa harus menghubungkan kamera ke komputer pribadi (PC).Untuk men-download gambar maupun videoklip, kamera ini telah mengikuti standar transfer data dengan pemakaian USB interface. Bahkan diberikan alternatif transferring dengan port FireWire IEEE 1394 yang mampu memberikan kecepatan transfer data berkecepatan 400 Mbps.Tanpa Bantuan Orang LainPemakaian lampu kilat terpasang bisa membantu ketika pemotretan berlangsung, utamanya di tempat yang kurang menerima cahaya (ketika malam atau di dalam ruangan). Terdapat empat mode yang bisa dipilih yaitu auto, forced, off dan red eye reduction. Peringkat digital ini juga dilengkapi teknologi wireless remote control, sehingga pengguna tidak perlu meminta bantuan orang lain untuk memotret diri sendiri. Anda tinggal memasangkan tripod ke lubang yang telah disediakan pada bagian bawah kamera.Di dalam boksnya juga sudah disertakan beberapa bundel piranti lunak seperti Quick Time 4.1, MGI PhotoSuite dan Adobe Premiere 5.1 LE yang berguna untuk mengolah gambar dan videoklip.”iDshot” berbentuk modern, kompak dan ringan. Bobotnya hanya seberat 575 gram dengan dimensi 92,8 x 88,3 x 139,3 mm. Fungsi-fungsinya terbilang kreatif dan sangat cocok bagi para pehobi fotografi, atau pun cocok digunakan sebgai perangkat dokumentasi keluarga. ”iDshot” dipasarkan oleh Datascrip di Indonesia dengan harga 999 dolar AS. Boleh dibilang, pemanfaatan ”iDshot” bukan hanya sebagai kamera biasa atau kamera video saja. Sebab, ia bisa juga membimbing Anda buat menjadi kamerawan. Di samping fungsinya sebagai peralatan kreatif, kegiatan presentasi dan perekam gambar yang berkapasitas tinggi. Asyik dimanfaatkan di cengkeraman tangan Anda untuk berbagai kesempatan.(jjs).

0 komentar: